Friday, October 19, 2012

Padi Ketan Hitam

Sesuai namanya, beras ini berwarna hitam. Namun, beras hitam bukanlah beras ketan hitam yang selama ini sudah familiar di masyarakat. Beras hitam (Oryza sativa L.indica), merupakan jenis beras yang mengandung antosianin dalam aleuron yang lebih tinggi dibanding beras putih.
Dahulu beras hitam biasa dikonsumsi sebagai makanan sehat oleh Kaisar di negeri Cina. Hanya kalangan tertentu saja seperti kalangan bangsawan dan lingkungan istana yang boleh mengkonsumsi beras hitam, sama seperti di kerajaan Nusantara. Masyarakat biasa tidak boleh mengkonsumsi beras istimewa ini. Oleh karena itu, beras hitam ini disebut juga “beras terlarang” atau “forbidden rice”.
 
Budidaya beras hitam termasuk sulit dibandingkan dengan beras putih. Usia panen beras hitam relatif lebih lama sekitar 6 bulan dibandingkan dengan beras putih. Beras hitam mempunyai batang padi yang lebih tinggi sekitar 2 M. Beras ini juga berbau wangi, oleh karena itu, beras hitam ini lebih disukai oleh burung. (Ternyata burung pun bisa memilih makanan yang berkualitas).

Budi daya padi yang menghasilkan beras hitam, sebenarnya sama dengan budi daya padi biasa. Bedanya, padi beras hitam hanya bisa dibudidayakan di kawasan berhawa sejuk. Di DIY pun, beras hitam hanya dibudidayakan di Kabupaten Sleman, di lereng gunung Merapi. Sebab beras hitam dihasilkan oleh padi sub tropis. Budi daya beras hitam harus di lahan sawah, sebab sampai sekarang belum ada varietas padi ladang yang bisa menghasilkan beras hitam. Cara budi daya sama dengan padi biasa, tanah diolah sampai menjadi lumpur, gabah (benih disemai), kemudian dicabut, dan ditanam satu per satu. Umur padi hitam sekitar lima bulan, sedikit lebih panjang dibanding padi biasa yang rata-rata empat bulan sudah panen. Deskripsi sifat-sifat tanaman padi beras hitam belum tercatat secara rinci. Kelompok Tani Sarana Makmur Seyegan di Sleman mela-porkan padi hitam varietas Compo Ireng mampu berproduksi 4,5 t/ha dengan umur panen 5 bulan.

Dalam upaya mengatasi keku¬rangan pangan dan gizi buruk yang dewasa ini makin meningkat, terutama di daerah berpengairan tadah hujan atau beriklim kering, penelitian varietas padi kaya nutrisi seperti padi beras hitam dan beras merah perlu digalakkan. Penelitian sejak tahun 2003 menunjukkan, dari persilangan BP140F/Silu-gonggo//Oryza glaberrima///Silu¬gonggo yang warna berasnya merah, salah satu galurnya meng-hasilkan butir beras berwarna ungu kehitaman walaupun jumlahnya se¬dikit (±10%). Meskipun demikian, temuan ini perlu ditindaklanjuti dalam upaya mendapatkan padi beras hitam yang mantap, sebagai varietas atau tetua padi beras hitam berumur genjah. Galur hasil persi¬langan ini berumur genjah (90-100 hari), tinggi tanaman 90-100 cm dengan penampilan mirip tetuanya Silugonggo. Galur ini diharapkan dapat beradaptasi baik pada lahan kering beriklim kering seperti halnya tetuanya.

Meskipun beras hitam asli Indonesia sekarang sudah menghilang dari para petani, tetapi Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi, Jawa Barat, masih menyimpan benihnya. Selain Balitpa, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banyor, Filipina. Sekarang ini masyarakat mulai tertarik kembali ke menu-menu tradisional, yang mereka anggap lebih sehat dibanding makanan modern. Maka beras hitam pun kembali populer, dibudidayakan, dan dipasarkan

Manfaat

Beras hitam berserat tinggi dan yang mengkonsumssinya akan merasa kenyang lebih lama. beras ini memiliki segudang manfaat, diantaranya:
  • meningkatkan ketahan tubuh
  • memeperbaiki kerusakan sel hati dalam kasus penyakit hepatitis dan sirosis (penegerasan hati)
  • mencegah funsi ginjal
  • mencegah kanker dan tumor
  • antiaging alami
  • sebagai antioksidan
  • membersihkan kolesterol dalam darah
  • mencegah anemia
  • Membersihkan racun dan kotoran dari dalam tubuh (Detoksifikasi)
Nasi Hitam Sayuran



Bahan:

  1. 150 g beras hitam, cuci, tiriskan
  2. 1 sdm margarin
  3. 2 butir bawang merah, iris tipis
  4. 1 siung bawang putih, iris tipis
  5. 2 buah cabai hijau keriting, potong-potong
  6. 1 buah cabai merah keriting, potong-potong
  7. 50 g wortel, iris tipis panjang
  8. 50 g buncis, potong kasar
  9. 1/2 sdt merica bubuk
  10. 1 sdt garam

Cara membuat:

  1. Masak beras hingga menjadi nasi. Sisihkan.
  2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga layu dan wangi.
  3. Masukkan cabai, aduk hingga layu.
  4. Tambahkan wortel dan buncis, aduk hingga layu.
  5. Masukkan nasi hitam, dan bumbu, aduk hingga rata.
  6. Angkat, sajikan panas.

Tumis Beras Ketan

Bahan :

  1. 1.000 gram beras ketan
  2. 5 buah bawang merah
  3. 3 batang bawang daun
  4. 2 sendok minyak makan
  5. Garam secukupnya
Cara membuat :
  1. Cuci bersih beras ketan, lalu tempatkan pada baskom kecil;
  2. Iris-iris bawang merah dan bawang daun
  3. Panaskan wajan, lalu tuangkan minyak makan
  4. Setelah minyak makannya panas, tumis bawang dan masukan garam
  5. Masukan beras ketan, lalu dibolak balik agar merata rasa bawang
  6. Masukan air sebanyak 100 mililiter
  7. Tutup wajan, biarkan beras ketannya sampai matang merata
  8. Angkat dari  tumisan ketan dari wajan...
Sumber : Amrullah Ibrahim, S.Kom


Tapai ketan hitam / behas pulut hitam

Bahan utamanya :


  • 500Gram beras ketan hitam.
  • 2 gelas air
  • 2 butir ragi tape
  • 2 sdm gula halus (hanya  jika perlu saja) 

Cara Membuatn :

  • Cucilah beras ketan hitam sampai bersih,setelah selesai beras ketan hitam harus direndam semalaman agar lembek.Karena beras tape ketan hitam tergolong keras,biar lebih cepat prosesnya.
  • Jika sudah direndam esoknya,Tiriskan lalu kukus hingga setengah matang.Kalau sulit  bisa dimasak dengan sedikit air,kira kira hanya sampai setengah matang lalu dikukus.
  • Sementara kamu mengukus beras ketan hitam tadi,siapkanlah air panas 2 gelas.
  • Saat ketan sudah panas mengepul, siram siram dengan air mendidih tadi(posisi kukusan tetap berada diatas kompor) sambil diaduk-aduk hingga semua ketan rata terkena air panas.
  • Teruskan mengukus sampai ketan sudah menjadi matang.
  • Jika sudah matang,angkat ketan dan ratakan dalam nampan atau tampah/nampan  yang besar dan lebar.
  • Biarkan hingga benar-benar dingin,semetara menunggu dingin,haluskan raginya.
  • Ratakan selapis pertama ketan dalam wadah ukuran sedang, taburi ragi hingga rata. Taburkan juga gula halus secukupnya,tanpa gula juga tidak apa/tidak harus karena nanti tape juga menjadi manis.
  • Tambahkan selapis kedua ketan diatasnya, taburi ragi lagi dan gula kastor. Lakukan seterusnya ketiga keempat dst hingga bahan habis.
Tutup rapat dan diamkan selama 3 hari 2 malam di tempat yang hangat.
Sebaiknya siapkan wadah seperti baskom kecil atau sedang, kemudian diberi /dialasi daun pisang didalam wadah baskom tadi baru ketan hitam yang telah diberi ragi diletakan didalam nya.Lalu kemudian tutup dengan rapat seperti membungkus nasi,bisa juga diatasnya ditutup kain.

Kira kira 3 hari hari baru boleh dibuka, jangan dibuka sebelum 2 atau 3 hari karena proses permentasi  bisa terganggu.Bisa juga kamu cium baunya,apabila sudah kuat aroma tapenya,bisa jadi tape sudah siap untuk dihidangkan walaupun belum 3 hari. 
 


.a
Lemang behas pulut hitam

Bahan:

  • 1 Isi Lemang
  • 1 kg Beras pulut (hitam atau putih)
  • 5 butir kelapa (diambil santan kental dan encer)
  • Garam secukupnya sesuai selera
  • Tabung Pembungkus
  • Daun pisang muda secukupnya
  • Buluh lemang yang telah dibersihkan (bambu yang berkulit tipis yang dipergunakan khusus untuk membuat lemang, bukan bambu berkulit tebal yang biasa digunakan untuk membuat perabot
  • Sabut untuk pembakaran

Cara Membuat:

  • Garam dilarutkan secara merata kedalam santan, lalu tuangkan ke dalam beras pulut. Adonan tidak boleh kebanjiran dan jangan sampai kekeringan pula.
  • Masukkan adonan ke dalam tabung bambu yang sudah dilapisi oleh daun pisang muda. Tinggi adonan kira-kira sepanjang tabung dikurangi sekitar 7 cm dari permukaan tabung.
  • Setelah itu, bakar tabung bambu yang sudah berisi adonan dengan cara menegakkannya pada sebuah sandaran. Sandaran diletakkan sedemikian rupa (berada di antar sabut dan tabung bambu) sehingga tabung mendapat panas dari sabut kelapa yang dibakar. Pembakaran ini akan berlangsung kira-kira selama 3 jam. Balik-balik posisi tabung bambu sehingga semua bagian mendapatkan panas secara merata.
Sumber : http://bisnisukm.com

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :

Bahan Biang:
1 sendok teh ragi instan
2 1/2 sendok makan tepung beras
50 ml air




Kue mangkok behas pulut hitam

Bahan:

  • 250 gram tepung beras
  • 75 gram tepung terigu protein sedang
  • 200 ml air
  • 175 gram gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/8 sendok teh vanili
  • 200 ml santan encer dari 1/4 butir kelapa
  • 100 gram tape ketan hitam
  • 8 tetes pewarna merah muda

Cara Pengolahan :


  1. Aduk rata bahan biang. Diamkan 30 menit.
  2. Aduk rata tepung beras, tepung terigu, dan bahan biang. Tambahkan air sedikit-sedikit sambil diuleni 15 menit. Diamkan 60 menit.
  3. Masukkan gula, garam dan vanili sambil diuleni sampai gula hancur.
  4. Tambahkan santan sedikit-sedikit sambil dikeplok-keplok 15 menit. Tambahkan tape ketan hitam dan pewarna merah muda. Aduk rata. Diamkan 50 menit.
  5. Panaskan cetakan di dalam kukusan 10 menit. Tuang adonan setinggi cetakan.
  6. Kukus 20 menit dengan api besar.
Sumber : http://www.sajiansedap.com

No comments:

Post a Comment